Definisi Pengetahuan Menurut Para Ahli :
·
The Liang Gie, 1991
Sekumpulan proposisi sistematis yang
terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang
benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu
diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum.
·
C. Verhaak
Pengetahuan yang diatur secara
sistematis dan langkah- langkah
pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis.
·
J. Haberer 1972
Suatu hasil aktivitas manusia yang
merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam
masyarakat.
·
J.D. Bernal 1977
Suatu pranata atau metode yang
membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
·
E. Cantote 1977
Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
·
Cambridge-Dictionary 1995
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan
pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang
dapat diuji kebenarannya.
Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide,
kenyataan, kegiatan akal-budi,
pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk
mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori
kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan
dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil
(proposisi) yang terdahulu
2. Pengetahuan
dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan
dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai
pengeahuan itu.
Empat Hal yang ilmiah
Untuk mencapai
suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat
ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.
Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan
ilmiah yang obeyktif
2.
Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi
supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap
hipotesis yang ada
3.
Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun
terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4.
Merasa pasti bahwa setiap
pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun
masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
TEKNOLOGI
Pengertian
Teknologi adalah
satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi
keseluruhan sejarah. Teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu
pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai
ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam
interaksinya satu terhadap lainnya.
Fenomena Teknik
Fenomena teknik pada
masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia
berikut :
1. Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat
sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu
mengeliminasikan kegiatan non teknis
menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu,
saling berinteraksi dan saling bergantung
6.
Universalisme, artinya teknik
melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan
7. Otonomi artinya teknik berkembang menurut
prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang
berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya
bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi
bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri.
Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi
ekonomi
2. Teknik meliputi
bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan
militer
3. Teknik meliputi
bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia,
manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur
pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian,
tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum
pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi
oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok
yang diperlukan
2. Posisi
manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup
secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal
ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam
lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan
bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya.
Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan
oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori
cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim
dan lingkungan yang dialaminya.
Berdasarkan ukuran
ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai
berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi
sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki
kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti
untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak
sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja
bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan
tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi Kemiskinan
Jika kita menganut
teori fungsionalis dan statistika (Davis), maka kemiskinan memiliki sejumlah
fungsi :
1. Fungsi
ekonomi : penyediaan dana untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana
sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas.
2. Fungsi
sosial : menimbulakan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya,
sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3. Fungsi
kultural : sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi
sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antara sesama manusia.
4. Fungsi politik : sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk saling
bersaing bagi kelompok lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar